Jumat, 25 April 2014

Sistem Perekonomian

CIRCULAR FLOW DIAGRAM


Keterangan :
  1. Arus Barang: RTK menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan RTP yang berupa tanah, tenaga kerja, modal, kewirausahaan, atau skill pasar faktor. Sebaliknya, RTP menjual barang dan jasa hasil produksinya kepada RTK di pasar hasil produksi.
  2. Arus Uang: RTP membayar uang balas jasa atas penyediaan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan kepada RTK yang berupa sewa tanah, bunga modal, dan laba usaha. Sebaliknya, RTK menggunakan uang pendapatannya tersebut untuk membeli barang dan jasa RTP.



SISTEM  PEREKONOMIAN

Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling berhubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.
 
  • Sistem Ekonomi Tradisional, memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Kegiatan perekonomian masih bergotong-royong dan kekeluargaan. Ciri-ciri sistem ekomomi tradisional antara lain:
·        Pembagian struktur kerja belum ada
·        Masih menggunakan cara tukar-menukar barang/barter
·        Sifat kekeluargaan tergolong tinggi
·   Proses produksinya tergantung pada alam. misalnya bertani, berladang, berkebun dan sebagainya
·        Alat untuk memproduksi sangat sederhana

  • Sistem Ekonomi Terpusat/Sosialis, merupakan suatu ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakn dan diatur oleh pemerintah. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat antara lain:
·        Negara menguasai semua alat produksi
·        Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
·       Kegiatan ekonomi direncanakan oleh Negara dan diatur pemerintah secara terpusat
·        Hak milik individu tidak diakui
·        Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi


  • Sistem Ekonomi Liberal/Bebas, yaitu dimana pengelolaan ekonominya diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran) dan menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal antara lain:
·        Harga barang ditentukan oleh pasar
·        Timbulnya persaingan bebas
·        Adanya pengakuan terhadap hak individu ekonomi
·        Setiap individu bebas mengejar keuntungan
·        Modal memegang peranan sangat penting

  • Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran antara lain:
·        Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian
·        Adanya pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian 



SISTEM EKONOMI INDONESIA

  • Sebelum Kemerdekaan
1.     Sistem Merkantilisme (1600-1800)
Sistem ini menguntungkan pihak VOC menguasai perekonomian kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia dan sifatnya memaksa. VOC datang ke Indonesia sebagai perusahaan dagang resmi pemerintah Hindia Belanda.
2.     Culturstelstel atau Sistem Tanam Paksa (Monopoli) 1830-1870
Alasan berganti ke sistem ini karena menguntungkan bagi pihak Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor) yang bertujuan seluruh kerugian akibat perang dengan Napoleon di Belanda tergantika, serta meningkatkan kesejahteraan pihak Belanda sebagai kapitalis.
3.     Sistem Ekonomi Pintu Terbuka (Liberal) 1870-1942
Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi kea rah yang lebih baik, dan mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan ekonominya.
4.     Pendudukan Jepang (1942-1945)
Karena pengusaan atau penjajahan pemerintah militer Jepang akibat kekalahan Belanda dalam melawan invasi Jepang dalam perang dunia yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang terdapatdalam bumi Indonesia.
  • Setelah Kemerdekaan
1.     Sistem Ekonomi Liberal (1950-1957)
Ketidakmampuan sistem ekonomi pasca kemerdekaan yang menyebabkan masih terjadinya kekacauan dalam ekonomi Indonesia terutama hal negatif atau buruk (peninggalan penjajahan)yang belum dapat diatasi oleh pemerintahan Indonesia.
2.     Sistem Ekonomi Etatisme (1959-1967)
Alasan berganti ke sistem ekonomi ini sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959 dan kegagalan dari sistem ekonomi liberal yang mengakibatkan pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi.
3.     Sistem Ekonomi Campuran dalam Kerangka Sistem Ekonomi Demokrasi Pancasila(1967-1998)
Alasan berganti ke sistem ini karena stabilisasi politik menjadi prioritas utama yang berorientasi pada usaha pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan.



Daftar Pustaka